BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Transformator daya merupakan suatu
peralatan yang sangat vital yang berfungsi menyalurkan daya listrik dari
tegangan tinggi ke tegangan rendah atau sebaliknya dan tidak pernah lepas dari
gangguan. Adanya gangguan yang terjadi pada transformator dapat menghambat proses
penyaluran energi listrik ke konsumen. Oleh karena itu, sistem proteksi yang
handal sangat dibutuhkan untuk melindungi transformator dari gangguan.
Transformator adalah unsur utama
dan merupakan mata rantai terpenting
dalam penyaluran dan distribusi tenaga listrik. Seiring dengan semakin
meningkatnya permintaan energi listik maka keperluan akan transformator dengan sendirinya
meningkat mengikuti bertambah besarnya daya listrik
yang dibangkitkan. Oleh karena
transformator merupakan unsur utama dari
sistem penyaluran dan distribusi energi listrik dan merupakan peralatan yang
paling mahal harganya, maka sistem
proteksi atau pengamanan terhadap sebuah transformator baik terhadap
gangguan-gangguan yang terjadi dari dalam transformator itu sendiri
maupun dari luar transformator tersebut sangat perlu diperhatikan.
Listrik memiliki peran vital dan
strategis, ketersediannya harus memenuhi aspek andal, aman dan akrab dengan
lingkungan. Keandalan sistem tenaga listrik ditentukan oleh sistem dan
konstruksi instalasi listrik yang memenihi ketentuan dan persyaratan yang
berlaku. Keamanan sistem tenaga listrik ditentukan oleh sistem pengaman
(protection system) yang baik, benar, andal atau tepat sesuai dengan kebutuhan
sistem yang ada. Proteksi sistem tenaga listrik merupakan perlindungan atau
pengaman pemabangkitan (pemabangkit tenaga listrik), penyalur (transmisi),
pendistribusian (distribusi) dan instalasi pemanfaatan.
1.2 Tujuan
Makalah ini dibuat untuk memenuhi persyaratan
mata kuliah sistem proteksi. Adapun manfaat dari pembuatan makalah ini yaitu
untuk mempelajari lebih dalam mengenai sistem proteksi pada transformator serta
mempelajari bagaimana teknik pemasangan dan fungsinya pada peralatan listrik.
1.3 Batasan Masalah
Dalam makalah ini kami akan membatasi
topik permasalahan yang akan kami bahas yaitu, mengenai Sistem Proteksi Pada
Transformator.
BAB
II
TINJAUAN
UMUM
2.1 Transformator Daya
Transformator adalah suatu alat listrik statis yang dipergunakan
untuk mengubah tegangan bolak-balik menjadi lebih tinggi atau lebih
rendah dan digunakan untuk memindahkan energi dari suatu rangkaian listrik ke
rangkaian lainnya tanpa merubah frekuensi. Transformator disebut peralatan statis karena
tidak ada bagian yang bergerak atau berputar,
tidak seperti motor atau generator. Dalam bentuknya yang paling
sederhana, transformator terdiri atas dua kumparan dan satu induktansi mutual.
Dua kumparan tersebut terdiri dari kumparan primer dan kumparan sekunder.
Kumparan primer adalah kumparan yang menerima
daya dan dinyatakan sebagai terminal masukan dan kumparan sekunder adalah kumparan
yang melepas daya dan dinyatakan sebagai terminal keluaran. Kedua kumparan dibelit
pada suatu inti yang terdiri atas material magnetik berlaminasi.Secara
sederhana transformator dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu lilitan primer,
lilitan sekunder dan inti besi.
Lilitan primer merupakan bagian transformator
yang terhubung dengan sumber energi (catu daya). Lilitan sekunder merupakan
bagian transformator yang terhubung dengan rangkaian beban. Sedangkan inti besi
merupakan bagian transformator yang bertujuan untuk mengarahkan keseluruhan
fluks magnet yang dihasilkan oleh lilitan primer agar masuk ke lilitan sekunder.
2.2 Prinsip Dasar Transformator
Transformator
terdiri dari dua gulungan kawat yang terpisah satu sama lain, yang dibelitkan
pada inti yang sama. Daya listrik dipisahkan dari kumparan primer ke kumparan
sekunder dengan perantaraan garis gaya magnet (fluks magnet) yang dibangkitkan
oleh aliran listrik yang mengalir melalui kumparan primer. Untuk dapat
membangkitkan tegangan listrik pada kumparan sekunder, fluks magnet yang
dibangkitkan oleh kumparan primer harus berubah-ubah. Untuk mengetahui hal ini,
aliran listrik yang mengalir melalui kumparan primer haruslah aliran listrik
bolak-balik. Saat kumparan primer dihubungkan ke sumber listrik AC, pada
kumparan primer timbul gaya gerak magnet
.
Gambar
2.1 Bagian–bagian transformator
Keterangan
gambar :
U1 : tegangan primer
U2: tegangan sekunder
I1: arus primer
I2: arus sekunder
ep: GGL induksi pada
kumparan primer
es: GGL induksi pada
kumparan sekunder
Np: lilitan primer
Ns: lilitan sekunder
Φb: fluks magnet
bersama
Z : beban
(ggm)
bersama yang bolak-balik juga. Dengan adanya ggm ini, di sekitar kumparan
primer timbul fluks magnet bersama dan pada ujung-ujung kumparan sekunder
timbul gaya gerak listrik (ggl) induksi sekunder yang mungkin sama, lebih
tinggi, atau lebih rendah dari gaya gerak listrik primer. Hal ini tergantung
pada transformasi kumparan transformator. Jika kumparan sekunder dihubungkan kebeban,
maka pada kumparan sekunder timbul arus bolak-balik sekunder akibat adanya gaya
gerak listrik induksi sekunder. Hal ini mengakibatkan timbul gaya gerak magnet
pada kumparansekunder dan akibatnya pada beban timbul tegangan sekunder.
2.3 Gangguan-Gangguan pada
Transformator
1.
Gangguan
Dalam
Gangguan dalam (internal faults) adalah
gangguan yang disebabkan karena adanya gangguan yang terjadi di dalam
transformator, gangguan itu antara lain:
a.
Terjadi busur api yang kecil dan
pemanasan lokal yang dapat disebabkan oleh:
·
Cara penyambungan konduktor yang tidak
baik
·
Kontak-kontak listrik yang tidak baik
·
Kerusakan isolasi antara inti baut
b. Gangguan pada sistem pendingin Sebagaimana
diketahui, banyak transformator daya mempergunakan minyak transformator sebagai
isolasi yang sekaligus merupakan bahan pendingin. Suatu kenyataan adalah bahwa
terjadinya suatu gangguan atau kerusakan di dalam transformator, maka dalam
minyak itu akan terbentuk sejumlah gas.
c.
Arus sirkulasi pada transformator yang bekerja
parallel
d.
Gangguan hubung singkat
Pada
umumnya gangguan ini dapat dideteksi karena akan selalu timbul arus maupun
tegangan yang tidak normal/tidak seimbang. Jenis gangguan ini antara lain,
hubung singkat antar belitan, yaitu,
·
Hubung singkat antara kumparan dengan tanah
·
Hubung singkat dua
fasa, dan
·
Kerusakan pada isolator
transformator
2.
Gangguan
Luar
Jenis
gangguan luar (external faults) ini dapat dibedakan atas dua macam, yaitu :·
· Hubung
singkat luar
Hubung singkat jenis
ini terjadi di luar transformator daya, misalnya: hubung singkat di bus, hubung
singkat di feeder dan gangguan hubung singkat di sistem yang merupakan sumber
bagi transformator daya tersebut. Gangguan ini dapat dideteksi karena timbulnya
arus yang sangat besar, mencapai beberapa ratus kali arus nominalnya.
· Beban
luar (overload)
Transformator daya
dapat beroperasi secara terus menerus pada beban nominalnya. Apabila beban yang
dilayani lebih besar 100 %, transformator daya akan mendapat pemanasan lebih.
Kondisi ini memungkinkan tidak segera menimbulkan kerusakan pada transformator
daya, tetapi apabila berlangsung secara terus-menerus akan mengakibatkan umur
isolasi bertambah pendek.
· Keadaan
beban lebih berbeda dengan keadaan arus lebih. Pada beban lebih, besar arushanya
kira-kira 10 % di atas nominal dan dapat diputuskan setelah berlangsung
beberapa puluh menit. Sedangkan pada arus lebih, besar arus mencapai beberapa
kali arus nominal dan harus secepat mungkin diputuskan.
2.4 Bagian Transformator dan Fungsinya
a.
Bagian
Utama
1.
Inti
Besi
Inti
besi (electromagnetic circuit) digunakan sebagai media jalannya flux yang
timbul akibat induksi arus bolak balik pada kumparan yang mengelilingi inti
besi sehingga dapat menginduksi kembali ke kumparan yang lain. Dibentuk dari
lempengan–lempengan besi tipis berisolasi yang disusun sedemikian rupa.
2.
Kumparan
Transformator
Kumparan
transformator adalah beberapa lilitan kawat berisolasi yang membentuk suatu kumparan
atau gulungan. Kumparan tersebut terdiri dari kumparan primer dan kumparan sekunder
yang diisolasi baik terhadap inti besi maupun terhadap antar kumparan dengan isolasi
padat seperti karton, pertinak dan lain-lain. Kumparan tersebut sebagai alat
transformasi tegangan dan arus.
3.
Minyak
Transformator
Di
dalam sebuah transformator terdapat dua komponen yang secara aktif
“membangkitkan” energi panas, yaitu besi
(inti) dan tembaga (kumparan). Bila energi panas tidak disalurkan melalui suatu sistem pendinginan
akan mengakibatkan besi maupun tembaga akan mencapai suhu yang tinggi, yang akan merusak nilai isolasinya. Untuk maksud pendinginan
itu, kumparan dan inti dimasukkan
ke dalam suatu jenis minyak, yang dinamakan
minyak transformator.
Minyak
itu mempunyai fungsi ganda, yaitu pendinginan dan isolasi. Fungsi isolasi ini
mengakibatkan berbagai ukuran dapat
diperkecil. Perlu dikemukakan bahwa
minyak transformator harus memiliki mutu yang tinggi dan senantiasa berada dalam keadaan bersih.
Disebabkan energi panas yang
dibangkitkan dari inti maupun kumparan, suhu minyak akan naik. Hal ini akan mengakibatkan terjadinya
perubahan-perubahan pada minyak transformator.
4.
Bushing
Bushing
merupakan komponen penting dari transformator yang berada di bagian luar
transformator. Fungsinya sebagai penghubung antara kumparan transformator
dengan jaringan di luar transformator.
Bushing terdiri dari sebuah konduktor yang terhubung dengan kumparan yang
berada di dalam transformator dan konduktor tersebut diselubungi oleh bahan isolator.
Bahan isolator berfungsi sebagai media isolasi antara konduktor bushing dengan badan tangki utama
transformator. Secara garis besar,
bushing terdiri dari empat bagian utama, yaitu konduktor,
isolator, klem koneksi, dan aksesoris.
5.
Tangki
Konservator
Saat
terjadi kenaikan suhu operasi pada transformator, minyak isolasi akan memuai sehingga
volumenya bertambah. Sebaliknya saat terjadi penurunan suhu operasi, maka minyak
akan menyusut dan volume minyak akan turun. Konservator digunakan untuk menampung
minyak pada saat transformator mengalamui kenaikan suhu. Seiring dengan naik turunnya volume minyak dikonservator
akibat pemuaian dan penyusutan minyak, volume udara didalam konservator pun
akan bertambah dan berkurang.
Penambahan
atau pembuangan udara di dalam konservator akan berhubungan dengan udara luar.
Agar minyak isolasi transformator tidak terkontaminasi oleh kelembaban dan
oksigen dari luar, maka udara yang akan masuk ke dalam konservator akan difilter melalui
silica gel. Untuk menghindari agar minyak trafo tidak berhubungan langsung dengan
udara luar, maka saat ini konservator dirancang dengan menggunakan brether bag/rubber bag, yaitu sejenis balon
karet yang dipasang di dalam tangki konservator.
b.
Peralatan
Bantu
1.
Pendingin
Pendingin
pada transformator berfungsi untuk menjaga agar transformator bekerja pada suhu
rendah. Pada inti besi dan kumparan-kumparan akan timbul
panas akibat rugi-rugi tembaga. Panas tersebut mengakibatkan kenaikan
suhu yang berlebihan dan hal ini akan merusak isolasi. Maka untuk mengurangi kenaikan
suhu yang berlebihan tersebut transformator perlu dilengkapi dengan sistem pendingin
untuk menyalurkan panas keluar transformator. Secara alamiah media pendingin
(minyak isolasi) mengalir karena perbedaan suhu tangki minyak dan sirip-sirip transformator
(radiator). Untuk mempercepat pendinginan transformator dilengkapi dengan kipas yang dipasang di radiator transformator dan
pompa minyak agar sirkulasi minyak lebih cepat dan pendinginan lebih optimal.
2.
Tap
Charger
Tap
changer merupakan alat penstabil tegangan
keluaran pada sisi sekunder transformator daya. Prinsip kerja alat ini adalah
dengan mengubah jumlah kumparan primer yang memiliki input tegangan yang
berubah-ubah untuk mendapatkan nilai
tegangan output yang konstan.
3.
Alat
Pernapasan (Dehydrating Breather)
Perubahan
temperatur didalam maupun diluar transformator mengakibatkan perubahan pada
temperatur minyak isolasi transformator. Kualitas isolasi minyak transformator akan
menurun bila di dalam kandungan minyak
tersebut terdapat banyak kandungan gas
dan air. Gas-gas dan air tersebut berasal dari kelembaban dan kontaminasi oksigen dari udara luar. Saat
level temperatur minyak meningkat, maka transformator akan mendesak udara untuk
keluar dari transformator.
Dan
sebaliknya, saat level temperatur minyak menurun, maka udara luar akan masuk
kembali ke dalam transformator. Untuk mencegah terjadinya kontaminasi minyak
transformator terhadap udara luar yang masuk kembali ke transformator, maka
sebuah transformator daya dilengkapi
dengan alat pernapasan berupa tabung yang
berisi zat kristal (silica gel)
yang terpasang di bagian luar transformator.
4.
NGR
(Neutral Grounding Resistance)
NGR
adalah sebuah tahanan yang dipasang serial
dengan netral sekunder pada transformator sebelum terhubung ke ground/tanah.
Tujuan dipasangnya NGR adalah untuk mengontrol besarnya arus gangguan yang
mengalir dari sisi netral ke tanah. Ada dua jenis NGR, yaitu liquid dan solid.
Resistor pada liquid menggunakan larutan air murni yang ditampung di dalam
bejana dan ditambahkan garam (NaCl) untuk mendapatkan nilai resistansi yang
diinginkan. Sedangkan solid terbuat dari
stainless steel, FeCrAl, Cast Iron, Copper Nickel atau
Nichrome yang diatur sesuai nilai
tahanannya.
5.
Indikator-indikator
Indikator transformator
terdiri dari:
·
Indikator suhu minyak
·
Indikator permukaan minyak
·
Indikator suhu winding
·
Indikator kedudukan tap
BAB
III
TINJAUAN
PUSTAKA
3.1 Proteksi
Pada sistem tenaga
listrik, sistem proteksi adalah perlindungan atau isolasi pada bagian yang
memungkinkan akan terjadi gangguan atau bahaya. Tujuan utama proteksi adalah
untuk mencegah terjadinya gangguan atau memadamkan gangguan yang telah terjadi
dan melokalisirnya, dan membatasi pengaruh-pengaruhnya, biasanya dengan
mengisolir bagian-bagian yang terganggu tanpa mengganggu bagian-bagian yang
lain.
Sistem
proteksi ini mendeteksi kondisi abnormal dalam suatu rangkaian listrik dengan
mengukur besaran-besaran listrik yang berbeda antara kondisi normal dengan
kondisi abnormal. Ada beberapa kriteria yang perlu diketahui pada pemasangan
suatu sistem proteksi dalam suatu rangkaian sistem tenaga listrik yaitu :
a.
Sensitifitas (kepekaan)
Sensitifitas adalah kepekaan rele proteksi terhadap
segala macam gangguan dengan tepat yakni gangguan yang terjadi di daerah perlindungannya.
Sensitifitas suatu sistem proteksi ditentukan oleh nilai terkecil dari besaran
penggerak saat peralatan proteksi mulai beroperasi. Nilai terkecil besaran
penggerak berhubungan dengan nilai minimum arus gangguan dalam daerah yang
dilindunginya.
b.
Selektifitas dan diskriminatif
Selektif berarti suatu sistem proteksi harus dapat memilih
bagian sistem yang harus diisolir apabila rele proteksi mendeteksi gangguan.
Bagian yang dipisahkan dari sistem yang sehat sebisanya adalah bagian yang terganggu
saja. Diskriminatif berarti suatu sistem proteksi harus mampu membedakan antara kondisi
normal dan kondisi abnormal. Ataupun membedakan apakah kondisi abnormal tersebut
terjadi di dalam atau di luar daerah proteksinya.
c.
Kecapatan
Sistem proteksi perlu memiliki tingkat kecepatan
sebagaimana ditentukan sehingga meningkatkan mutu pelayanan, keamanan manusia,
peralatan dan stabilitas operasi.
d.
Keandalan
Suatu sistem proteksi dapat dikatakan andal jika selalu
berfungsi sebagaimana yang diharapkan. Sistem proteksi disebut tidak andal bila
gagal bekerja pada saat dibutuhkan dan bekerja pada saat proteksi itu tidak
seharusnya bekerja.
e.
Ekonomis
Suatu perencanaan teknik yang baik tidak terlepas tentunya
dari pertimbangan nilai ekonomisnya. Suatu rele proteksi yang digunakan
hendaknya ekonomis mungkin dengan tidak mengesampingkan fungsi dan
keandalannya.
3.2 Tipe Proteksi
Ada dua
kategori proteksi yang dikenal yaitu proteksi utama (main protection) dan
proteksi pembantu (back up protection). Proteksi utama dalah pertahanan utama
dan akan membebaskan gangguan pada bagian yang akan diproteksi secepat mungkin.
Mengingat keandalan 100 % tidak hanya dari perlindungan tetapi juga dari trafo
arus, trafo tegangan dan pemutus rangkaian yang tidak dapat dijamin, untuk itu
diperlukan perlindungan pembantu (auxiliary protection) pada alat proteksi
tersebut. Proteksi pembantu bekerja bila rele utama gagal dan tidak hanya
melindungi daerah berikutnya dengan perlambatan waktu yang lebih lama dari pada
relay utamanya.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1
Jenis-Jenis
Proteksi Trafo Daya
Relai yang biasa digunakan pada sebuah
transformator daya sebagai pengaman pada saat terjadi gangguan adalah:
1.
Relai Buchollz
Gambar
4.1 Relai bucholz
Relai bucholz dipasang pada pipa dari
maintank ke konservator ataupun dari OLTC ke konservator tergantung design
trafonya apakah dikedua pipa tersebut dipasang relai bucholz. Relai bucholz
berfungsi untuk mendeteksi dan
mengamankan gangguan di dalam transformator yang menimbulkan gas. Selama
transformator beroperasi normal, relai
akan terisi penuh dengan minyak. Pelampung akan berada pada posisi awal.
Bila terjadi gangguan yang kecil didalam
tangki transformator, misalnya hubung singkat dalam kumparan, maka akan
menimbulkan gas. Gas yang terbentuk akan berkumpul dalam relai pada saat
perjalanan menuju tangki konservator, sehingga level minyak dalam relai turun dan akan mengerjakan kontak alarm
(kontak pelampung atas). Bila level minyak transformator turun secara
perlahan-lahan akibat dari suatu kebocoran, maka pelampung atas akan memberikan
sinyal alarm dan bila penurunan minyak tersebut terus berlanjut, maka pelampung
bawah akan memberikan sinyal trip. Bila
terjadi busur api yang besar, kerusakan minyak akan terjadi dengan cepat
dan timbul surja tekanan pada minyak yang bergerak melalui pipa menuju ke relai
Bucholz.
Analisa gas yang terkumpul didalam relai
bucholz:
·
H2 dan C2H2
Menunjukkan adanya
busur api pada minyak antara bagian-bagian konstruksi.
·
H2, C2H2 dan
CH4
Menunjukkan adanya
busur api sehingga isolasi phenol terurai, misalnya terjadi gangguan pada
sadapan.
·
H2, C2H4 dan
C2H2
Menunjukkan adanya
pemanasan pada sambungan inti.
·
H2, C2H, CO2
dan C3H4
Menunjukkan adanya pemanasan
setempat pada lilitan inti.
2.
Relai
Jansen
Gambar
4.2. Relai Jansen
Tap
changer adalah alat yang terpasang pada transformator yang berfungsi untuk
mengatur tegangan keluaran (sekunder) akibat beban maupun variasi tegangan pada
sistem masukannya (input). Tap changer umumnya dipasang pada ruang terpisah
dengan ruang untuk tempat kumparan, dimaksudkan agar minyak tap changer tidak
bercampur dengan minyak tangki utama. Untuk mengamankan ruang diverter switch apabila terjadi gangguan pada
sistem tap changer, digunakan pengaman yang biasa disebut rele jansen
(buchholtnya tap changer). Rele jansen
dipasang antara tangki tap changer dengan konservator minyak tap changer.
Prinsip
kerja rele jansen, yaitu :
1) Rele buchholz tap
changer (jansen) untuk mengamankan ruangan beserta isinya dari diverter switch.
2) Rele jansen akan bekerja apabila ada desakan
tekanan yang terjadi akibat flash
over antar bagian bertegangan atau
bagian bertegangan dengan body atau ada desakan aliran minyak karena gangguan
eksternal.
3)
Prinsipnya ada aliran minyak yang deras, ada tekanan minyak sehingga ada
minyak mengalir ke konservator, goncangan minyak yang cukup besar, dan semua
itu menyebabkan katup akan berayun dan megerjakan kontak triping, akhirnya
melepas gangguan.
3.
Relai
Tekanan Lebih (Sudden Pressure Relay)
Gambar
4.3. Relai Tekanan Lebih (Sudden
Pressure Relay)
Relai tekanan lebih berfungsi hampir
sama seperti relai buchollz yaitu mengamankan transformator dari gangguan
internal. Bedanya relai ini hanya bekerja apabila terjadi kenaikan tekanan gas
tiba-tiba yang disebabkan oleh hubung singkat.
·
Tipe
Membran
Plat tipis yag didesain
sedemikian rupa yang akan pecah bila menerima tekanan melebihi disainnya.
Membran ini hanya sekali pakai sehingga bila pecah harus diganti baru.
·
Pressure
Relief Valve
Suatu katup yang
ditekan oleh sebuah pegas yang didesain sedemikian rupa sehingga apabila
terjadi tekanan didalam transformator melebihi tekanan pegas maka akan membuka
dan membuang tekanan keluar bersama-sama sebagian minyak. Katup akan menutup
kembali apabila tekanan didalam transformator turun atau lebih kecil dari
tekanan pegas.
4.
Relay
HV/ LV Winding Temperature
Gambar 4.4. Relay HV/ LV Winding Temperature
1. Relay
HV/LV Winding Temperature bekerja apabila suhu kumparan trafo melebihi setting
dari pada relai HV/LV Winding, besarnya kenaikan suhu adalah sebanding dengan
faktor pembebanan dan suhu udara luar trafo. Urutan kerja relai suhu kumparan/
winding ini dibagi 2 tahap:
·
Mengerjakan alarm (winding temperature
alarm)
·
Mengerjakan perintah trip ke PMT
(winding temperature trip)
2. Relai HV/LV Oil temperature bekerja apabila suhu
minyak trafo melebihi setting dari pada relai HV/LV oil. Besarnya kenaikan suhu
adalah sebanding dengan faktor pembebanan dan suhu udara luar trafo. Urutan
kerja relai suhu minyak/ oil ini dibagi 2 tahap:
·
Mengerjakan alarm (oil temperatur alarm)
·
Mengerjakan perintah trip ke PMT (oil
temperature trip)
5.
Relai
Arus Lebih (Over Current Relay)
Gambar
4.5. Relai Arus Lebih (Over Current Relay)
Relai arus lebih bekerja berdasarkan
adanya kenaikan arus yang melebihi suatu nilai pengaman yang telah ditentukan
dan dalam jangka waktu yang telah ditetapkan. Relai arus lebih akan pick up
jika besar arus melebihi nilai
setting. Pada proteksi transformator daya, relai arus lebih digunakan
sebagai tambahan bagi relai differensial untuk memberikan tanggapan terhadap
gangguan luar. Relai ini digunakan untuk mengamankan peralatan
terhadap gangguan hubung singkat antar fasa, hubung singkat satu fasa ke
tanah dan beberapa hal dapat digunakan sebagai pengaman beban lebih.
6.
Relai
Tangki Tanah
Berfungsi untuk mengamankan trafo
terhadap hubung singkat antara fasa dengan tangki trafo dan titik netral trafo
yang ditanahkan.
Gambar 4. 6 Relai Tangki Tanah
Relai 51G yang terpasang, mendeteksi arus gangguan dari tangki trafo ketanah, kalu terjadi kebocoran isolasi dari belitan trafo ke tangki, arus yang mengalir ketanah akan dideteksi relai arus lebih melalui CT. Relai akan mentripkan PMT di kedua sisi (TT dan TM). Jadi arus gangguan kembali kesistem melalui pembumian trafo.
7.
Restricted
Earth Fault (REF)
Relai gangguan tanah terbatas atau
Restricted Earth Fault (REF) untuk mengamankan transformator bila ada gangguan
satu fasa ketanah didekat titik netral transformator yang tidak dirasakan oleh
rele diferensial.
8.
Relai
Diferensial (Differential Relay)
Relai
diferensial berfungsi untuk mengamankan
transformator terhadap gangguan hubung
singkat yang terjadi di dalam daerah pengaman transformator. Relai ini merupakan pengaman utama (main
protection) yang sangat selektif dan cepat sehingga tidak perlu dikoordinir dengan relai lain dan tidak memerlukan time delay. Prinsip
dari relai ini yaitu membandingkan arus yang masuk keperalatan dengan arus yang
keluar dari peralatan tersebut.
a. Gambar
relai deferensial dalam keadaan normal
- Diferensial sebagai pengaman trafo
- · Dalam keadaan normal arah Ip dan Is seperti pada gambar
- · Disisi sekunder masing-masing CT, arus keluar dari terminal DOT
- · Karena Ip sama besar Is tapi arah berlawanan maka diferensial relai tidak dialiri arus.
b. Gambar
relai deferensial dalam keadaan gangguan
- · Dalam keadaan gangguan arah Ip seperti pada dan hanya Ip.
- Disisi sekunder CTp, arus Ip keluar dari terminal DOT, dan mengerjakan DIFF RY (Differensial Relai).
- Perhatikan terminal sekunder CTp dan Cts terhubung ke DIFF. RY difasa yang berlawanan atau beda sudut 1800.
4.2 Tujuan pemasangan Relai proteksi
Trafo Tenaga.
Maksud dan tujuan pemasangan relai
proteksi pada transformator daya adalah untuk mengamankan peralatan/system
sehingga kerugian akibat gangguan dapat dihindariatau dikurangi menjadi sekecil
mungkin dengan cara :
1.
Mencegah kerusakan transformator akibat adanya
gangguan/ ketidak normalan yang terjadi pada transformator atau gangguan pada
bay transformator.
2.
Mendeteksi
adanya gangguan atau keadaan abnormal lainnya yang dapat membahayakan
peralatan atau sistem.
3.
Melepaskan (memisahkan) bagian sistem yang
terganggu atau yang mengalami keadaan abnormal lainnya secepat mungkin sehingga
kerusakan instalasi yang terganggu atau yang dilalui arus gangguan dapat
dihindari atau dibatasiseminimum mungkin dan bagian sistem lainnya tetap dapat
beroperasi.
4.
Memberikan pengamanan cadangan bagi
instalasi lainnya.
5.
Memberikan pelayanan keandalan dan mutu
listrik yang terbaik kepadakonsumen.
6.
Mengamankan manusia terhadap bahaya yang
ditimbulkan ole listrik.
Gambar 4. 9. Bagan Satu
Garis Pengaman Transformator
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Sistem
proteksi adalah perlindungan atau isolasi pada bagian yang memungkinkan akan
terjadi gangguan atau bahaya. Tujuan utama proteksi adalah untuk mencegah
terjadinya gangguan atau memadamkan gangguan yang telah terjadi dan
melokalisirnya, dan membatasi pengaruh-pengaruhnya, biasanya dengan mengisolir
bagian-bagian yang terganggu tanpa mengganggu bagian-bagian yang lain.
Relay
proteksi yang baik adalah relay yang telah memenuhi beberapa syarat relay
proteksi, adapun syarat itu diantaranya adalah, sesnsitif, selektif, handal,
cepat, lebih ekonomis, sederhana.
Adapaun
jenis-jenis dari relay proteksi ini diantaranya:
1. Relai
Buchollz
2. Relai
Jansen
3. Relai
Tekanan Lebih (Sudden Pressure Relay)
4. Relay
HV/ LV Winding Temperature
5. Relai
Arus Lebih (Over Current Relay)
6. Relai
Tangki Tanah
7. Restricted
Earth Fault (REF)
8. Relai
Diferensial (Differential Relay)
Prinsip kerja rele proteksi yang digunakan adalah jika
rele tersebut mendeteksi gangguan baik berupa gas, suhu, tekanan, dan arus
gangguan hubung singkat, terlebih dahulu diawali dengan bunyi alarm atau lampu
indikator menyala sebelum rele tersebut bekerja, kemudian memerintahkan PMT
untuk trip.
5.2
Saran
Makalah ini merupakan salah satu dari sekian banyak
bahan bacaan mengenai relay proteksi ini, untuk itu penulis menyarankan kepada
pembaca agar dapat membaca atau menambah pengetahuan mengenai relay proteksi
ini dengan membaca refernsi lain mengenai relay proteksi ini, baik di buku
cetak maupun secara online di internet.
DAFTAR
PUSTAKA
Sutrisno. (2000). Sistem Proteksi Tenaga Listrik. Bandung: Institut
Teknologi Bandung Press.
Relay Proteksi dikutip dari
Pemahaman Relay Proteksi dikutip dari http://idonkcnyo.blogspot.com/p/pemahaman-Relay Proteksi.html (diakses
tanggal 3 November
2013)
Relay dikutip
dari
Unil S.Rao, “ Switchgear and
Protection “Khana Publisher, New Delhi, 1982
Anderson,
P.M, “ Power System Protection“IEEE, PRESS, 1999
Djiteng Marsudi.,“ Operasi Sistem
Tenaga Listrik “ Badan Penerbit dan Humas ISTN, Jakarta,1990.
Terimakasih atas artikel di blog nya mas, sangat bermanfaat :)
BalasHapusizin copas
BalasHapusThanks !
BalasHapusArtikelnya bagus, hanya saja gangguan pada trafo subbabnya kurang tepat karena diisi dengan jenis rele
BalasHapusJadi baiknya bagaimana bg Wahyu kurniawan
BalasHapusTerima kasih telah mengizinkan saya untuk berkomentar di sini.
BalasHapusARTIKEL ANDA SANGAT BAGUS !!
WhatsApp: 081396610615
Cara Bermain Perang Baccarat di ERAQQ
Situs Judi Online Terbaik
Situs Judi Online Terpercaya ERAQQ
Daftar Situs Judi Online ERAQQ
Login Situs Judi Online ERAQQ
LiveChat ERAQQ
Download Aplikasi ERAQQ
Poker Online
Domino99
Poker
Bandar Poker
Domino99
Bandar Q
Bandar 66
Sakong
Capsa Susun
Perang Baccarat
Domino qiu qiu
QQ Poker
Poker QQ
Judi Domino
QQ Online Terpercaya
Situs Judi QQ Online Terpercaya
PERMAINAN ONLINE TERBESAR DI INDONESIA
BalasHapusWebsite paling ternama dan paling terpercaya di Asia ^^
Sistem pelayanan 24 Jam Non-Stop bersama dengan CS Berpengalaman respon tercepat :)
Memiliki 9 Jenis game yang sangat digemari oleh seluruh peminat poker / domino
Permainan Judi online yang menggunakan uang asli dan mendapatkan uang asli ^^
* Minimal Deposit : 20.000
* Minimal Withdraw : 20.000
* Deposit dan Withdraw 24 jam Non stop ( Kecuali Bank offline / gangguan )
* Bonus REFFERAL 15 % Seumur hidup tanpa syarat
* Bonus ROLLINGAN 0.3 % Dibagikan 5 hari 1 kali
* Proses Deposit & Withdraw PALING CEPAT
* Sistem keamanan Terbaru & Terjamin
* Poker Online Terpercaya
* Live chat yang Responsive
* Support lebih banyak bank LOKAL
Contact Us
Website SahabatQQ
WA 1 : +85515769793
WA 2 : +855972076840
LINE : SAHABATQQ
FACEBOOK : SahabatQQ Reborn
TWITTER : SahabatQQ
Blog : Blog SahabatQQ
Daftar SahabatQQ
yuhuu..bermanfat sekali
BalasHapusPapan penjepit pcb
Cara Beli Token Listrik di LinkAja Jika transaksi beli token listrik Kamu berhasil, maka di halaman aplikasi LinkAja akan muncul notifikasi pembayaran token listrik dan Struk Transaksi. Geser ke atas struk transaksi untuk melihat nomor kode unik atau token PLN Prabayar Kamu.
BalasHapus